Hyundai Kona Electric Resmi Dipasarkan dengan Banderol Rp 674,8 juta, Begini Spesifikasinya
Opsi makin banyak jika mengidamkan crossover dengan pemacu inkonvensional. Ya, Indonesia benar-benar nampaknya mulai digempur beberapa pejuang elektrifikasi tahun ini. Sesudah dua peserta hybrid listrik dapat dijangkau, sekarang kita dikunjungi pemain bertenaga listrik seutuhnya. Ialah Hyundai Kona Electric, jadi satu dari 2 EV yang sah dilepaskan PT Hyundai Motors Indonesia ke pasaran ini hari (6/11).
Kehadiran Hyundai Kona Electric ini diimbangi si sedan liftback, Ioniq. Ditugaskan selaku pembuka lajur mobilisasi hari esok ramah lingkungan. Seperti diuraikan President Director Hyundai Motors Indonesia Sung Jong Ha. “Dengan senang kami kenalkan dua mobil listrik murni dari Hyundai yang bisa menjadi jalan keluar untuk mereka yang terus pengin jadi yang paling depan dalam pengembangan. Kami memiliki komitmen untuk mengawali ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, berperan pada kualitas hidup warga serta jadi Game Changer dalam tehnologi mobilisasi ramah lingkungan.” Terangnya.
Kona sendiri bukan barang asing di pasar Tanah Air. Jadi wakil Hyundai untuk bertanding di fragmen crossover solid. Juga mode EV tidak betul-betul baru tiba , ingat awalnya sempat mejeng di Kementerian Koordinator Sektor Kemaritiman serta Investasi RI, Agustus kemarin. Kehadirannya tidak begitu mengagetkan, benar-benar. Tetapi yang pasti, sekarang si crossover sudah sah ditawarkan dengan bandrol Rp 674,8 juta (OTR Jakarta).
Bentuk versus EV tidak betul-betul berlainan daripada mode standard. Pahatan badan serupa namun dibikin sesuaikan jiwa elektris. Contoh di muka, rongga grille besar ditukar panel tertutup karena jantung elektrik tak perlu bernapas sehebat peminum bensin. Juga sekaligus memberikan dukungan kemulusan saluran udara di body mobil. Saat itu, sisi yang lain turut menyesuaikan. Contoh polesan muka Lebih sederhana serta futuristis tiada cladding hitam yang dilanjut membuntel lampu.
Ada di belakang kemungkinan tidak demikian mengatakan diferensiasi. Masih menempel plastik hitam selaku bezel lampu dari tempat sepatbor. Selaku penegas paling melalui emblem “Electric” serta ketidakberadaan dari lubang knalpot. Paling akhir, pelek 17 inch berpenampilan streamline mengipas serta tertutup jadi komponen detil di mode listrik.
Atas perancangan ini, ada rekonsilasi pada dimensi Kona EV. Dicatat panjang 4.180 mm, lebar 1.800 mm, dengan tinggi 1.555 mm. Cuman sedikit lebih panjang serta rendah. Selaku bahan perbedaan saja, mode konservatif diukur 4.165 x 1.800 x 1.565 mm (PxLxT). Selain itu, versus Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) murni ditegaskan lebih berat karena dia menggendong unit lithium-ion polymer baterai.
Walau demikian, tambahan berat disertai kemampuan memicu satu motor listrik. Dia tiba dalam pola baterei 39,2 kWh selaku energi untuk gerakkan Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM). Torsinya banyak ruah, sampai 395 Nm. Ya, di skenario motor pembakaran intern, pasti membutuhkan usaha tambahan untuk hasilkan output sebesar itu. Tetapi tidak untuk motor listrik karena demikianlah karakternya. Keinginannya, semua torsi disepak secara instant bersama lontaran tenaga 136 PS.
Oke, output tenaga termasuk besar. Tetapi sebagai pertanyaan ialah: berapa ringkas? Minimum tak perlu begitu cemas berkaitan pengisian ulangi baterei di tengah-tengah perjalanan. Dia diberi dengan pengisi daya portable hingga bisa diisi dari socket listrik di dalam rumah. Juga Hyundai janjikan tempat pengisian ulangi daya di tiap diler sah. Atau, juga bisa mendekati SPKLU buatan PLN.
Nah, dari 1 kali pengisian penuh, Kona Electric diklaim mampu tempuh jarak sampai 345 km berdasar transisi penghitungan NEDC (New European Driving Cycle).
Seakan jadi pembuka pintu ke arah mobilisasi hari esok, Kona pasti bawa feature modern. Contoh di luar, feature irit energi telah selayaknya dipungut mobil listrik. Kona sendiri diberi set pencahayaan full LED. Dimulai dari headlamp berisi peranan Auto Light Control, DRL, sampai ke lampu gabungan belakang. Nuansa prestise selanjutnya sedikit disuarakan oleh keberadaan sunroof.
Masuk kabin, mata langsung disajikan design dashboard Kona standard namun lebih futuristis. Nampak sederhana dengan konsol tengah tinggi serta tiada tuas muncul. Selaku info, peralihan giginya dikerjakan lewat tombol. Kesan hebat yang lain diperlihatkan lewat Heads Up Display untuk pengemudi. Saat itu, selingan tiba dari metode infotainment 7 inch di tengah-tengah dashboard. Kepentingan material kabin tidak didiamkan standaran , joknya sudah dibuntel oleh leather hitam.
Poin utama dari tiap mengemudi berkaitan dengan keselamatan penumpang. Tidak kecuali mobil listrik dengan semua paparan resiko berlainan daripada mobil konservatif. Takut nyetrum sebab kehujanan? Hal tersebut tak perlu dicemaskan kembali sebab pasti dia telah melalui bermacam tingkatan peningkatan.
Berkaitan keselamatan mengemudi, pos handling diisi beberapa perangkat pelindungan. Terhitung didalamnya Anti-lock Braking Sistem (ABS), Electronic Stability Control (ESC), serta Hill Assist Control (HAC). TPMS turut memeriahkan daftar selaku responden desakan angin ban. Sesaat di bidang keselamatan pasif, Hyundai bekali Kona dengan airbag enam titik.
Harga mobil listrik kemungkinan tidak dapat dibikin serendah mobil bermesin konservatif. Dalam penglihatan umum kemungkinan bandrol Rp 674,8 juta masih begitu tinggi untuk satu SUV imut. Tetapi harus diingat tehnologi pemacu didalamnya. Dia jadi salah satunya peserta paling murah di pasar. Juga tidak ada pesaing sama dengan.
Tetapi secara tehnologi, harga, serta macam badan, Nissan Kicks e-Power lumayan dekat untuk berkompetisi dengan Kona Electric. Walau sesungguhnya bukan kendaraan niremisi karena menggendong intern combustion engine selaku generator listrik. Tetapi minimal dia tawarkan kesan mengemudi EV sekalian jadi jembatan ke arah zaman elektrifikasi. Sesaat Hyundai, mereka ialah pintu di ujung jembatan itu pada harga yang relatif dapat dijangkau.
Buat menambahkan kepercayaan customer, pembelian mobil listrik Hyundai dipaketkan dengan penempatan AC pengisi daya (gratis sampai 31 Desember), bermacam garansi serta free servis. Terhitung didalamnya service mobile charging gratis, bebas ongkos perawatan sepanjang 5 tahun atau 75 ribu km, garansi baterei 8 tahun atau 160 ribu km, serta garansi landasan sepanjang tiga tahun atau 100 ribu km.